Berita  

Satgas Pangan Polresta Bengkulu Sidak Stok MinyaKita

Satgas Pangan Polresta Bengkulu Sidak Stok MinyaKita
banner 120x600

Bengkulu, Siberindo.co – Satgas Pangan dari Unit Tipidter Polresta Bengkulu Polda Bengkulu melakukan pengecekan kelangkaan minyak goreng subsidi dibeberapa distributor yang ada di Provinsi Bengkulu karena harga MinyaKita di pasaran juga melebihi harga eceran tertinggi atau HET.

Kapolresta Bengkulu Polda Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono melalui Kabag Ops Polresta Bengkulu Kompol Jufri mengatakan, kegiatan pemantauan pasokan bahan pangan pokok, khususnya MinyaKita, yang digelar hari ini dilakukan oleh Satgas Pangan. Pemantauan di tiga titik ini menindak-lanjuti fenomena kelangkaan MinyaKita di Bengkulu.

“Dari hasil pantauan yang sudah dilakukan oleh Satgas Pangan bahwa kuota MinyaKita itu sebenarnya lancar. Cuma karena permintaan tinggi akibat kepanikan pembeli makanya menjadi langka,” ungkap Kompol Jufri.

Sambung Kabag Ops, dibeberapa distributor saat dilakukan pengecekan untuk minyak goreng non subsidi ada banyak. Bahkan Bulog juga menyatakan stok yang non subsidi bakal masuk lagi.

“Kami akan berkoordinasi dulu dengan pemerintah daerah agar kuota Bengkulu bisa ditingkatkan atau ditambah supaya kuota yang sudah lancar selama ini bisa ditambah lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Andi, selaku pimpinan PT Sungai Budi salah satu distributor Sembako di Kota Bengkulu kepada petugas Polresta Bengkulu menjelaskan bahwa minyak tersebut saat ini sulit didapatkan dan pasukan dibatasi.

“Kalau yang minta banyak, cuma dapatnya susah. Kami saja cuma dipasok 900 dus. Sementara yang kita minta lebih dari itu,” ujar Andi.

Sambung Andi, harga MinyaKita yang dijual ke konsumen dari tokonya adalah seharga Rp 158 ribu per dus, dimana satu dus itu berisi 12 liter. Jika direrata, maka per liternya adalah Rp 13.760.

“HET-nya memang 14, tapi kendala di ongkos Jadi susah ketemu HET-nya. Kecuali pabriknya ada di Bengkulu. Makanya dirinya menjelaskan ke pedagang, maksimal jual harga 15 ribu dan gak boleh lebih,” kata Andi.

Lanjut Kepala Gudang PT Sungai Budi, Ali mengatakan bahwa untuk minyak goreng non subsidi didistribusikan ke sejumlah titik. Selain melayani permintaan dalam Kota Bengkulu, kata dia, minyak goreng non subsidi juga dikirim ke Bengkulu Selatan sampai ke Mukomuko.

“Kalau pasokan masuk tiap hari. Cuma hari ini saja yang belum masuk. Terakhir masuk hari Sabtu, ada tiga mobil. Harga masih bertahan, gak ada perubahan. Yang kita distribusikan ini minyak non subsidi. Per liter diharga 16 ribu dan 17 ribu,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *