Bengkulu Utara – Sebagai konsultan dalam pemecahan masalah untuk menemukan jalan keluar, Kapolsek Padang Jaya Iptu Ratno SH., melaksanakan mediasi antara supir pengangkut TBS asal Desa penyangga Desa Giri Mulya, Lubuk Banyau dan supir pengangkut TBS umum dengan PT. SIL ( Sandabi Indah Lestari ) yang berlangsung di aula kantor Camat Padang Jaya, Selasa (4/7).
Mediasi ini dilaksanakan untuk mengambil kebijakan perusahaan terhadap jalur line antrian baru.
Kegiatan ini dihadiri Sekcam Padang Jaya Soini SE., senior Manager Irfan Rambe ( PT. SIL ) dan Petrus Silalahi, Kades Lubuk Banyau Anhori, Lamhot Sianturi, Rafel RB, Sofian Hamid, perwakilan supir angkutan sawit, perwakilan Toke sekecamatan Giri Mulya dan Padang Jaya, Kanit Reskrin, Kanit Intel Polsek Padang jaya dan Babinsa Serda Edi E.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana S.I.K., M.M., melalui Kapolsek Padang Jaya Iptu Ratno S.H., menyampaikan bahwa pihaknya dalam pertemuan tersebut selain sebagai penengah tetapi juga lebih mengedepankan edukasi kepada masyarakat.
“Hal ini disampaikan bagi yang hadir terkait hak dan kewajiban serta wajib patuh pada UU maupun peraturan supaya tidak terjadi ketersinggungan berbagai pihak.Sehingga kedepannya situasi Kamtibmas tetap kondusif dan perekonomian semakin produktif” ujar Ratno.
Pengaman rapat mediasi ini juga dilakukan oleh anggota Polsek Padang Jaya dan di Backup oleh Unit Kamneg Satintelkam Polres Bengkulu Utara.
Lebih lanjut Iptu Ratno S.H., mengatakan bahwa dari hasil mediasi tersebut sudah ada keputusan dari pihak perusahaan, namun terkhusus perwakilan supir TBS dari Lubuk Banyau diwakili Supardi dan Hardawi secara pribadi belum terima keputusan manajemen pabrik, mereka minta dipertimbangkan terkait antriannya.
